Minggu, 04 November 2012


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah “Pentingnya Kepedulian Terhadap sampah”.
Keberhasilan dalam penyusunan makalah ini mengalami beberapa masalah,namun berkat bimbingan,arahan,dan dorongan yang di berikan oleh berbagai pihak kepada penulis. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Wahyono Sapto Nugroho, SPd,selaku guru pengajar yang telah memberi arahan dan motivasi bagi saya atas terselesaikannya makalah ini.
2.      Para guru SMA Negeri 2 Ungaran yang telah mencurahkan ilmu dan memberdayakan kualitas intelektual penulis.
3.      Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan  satu persatu, yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun demi kebaikan  makalah ini sangat penulis harapkan. Meskipun demikian,penulis tetap berharap agar makalah  ini dapat bermanfaat dan bisa memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Ungaran, 30 Sepember 2012,
                                                                                                       Penulis

                                                                                                     PUTRI PRATIWI


DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................  2
BAB I
Pendahuluan
a.      Latar belakang..........................................................................  4
b.      Rumusan Masalah....................................................................  4
c.       Tujuan Penelitian......................................................................4         
BAB II
Pembahasan
a.      Pengertian sampah....................................................................   5
b.      Cara pengolahan.......................................................................   6
c.       Alat dan bahan untuk membuat suatu kerajianan...................  9
d.      Manfaat...................................................................................... 11

BAB III
Penutup
a.      Kesimpulan................................................................................  12
b.      Saran..........................................................................................  12
Daftar Pustaka............................................................................................  13






BAB. I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sampah merupakan sesuatu hal yang kerap kali kita dengar, serta banyak menimbulkan masalah  terutama di kota- kota besar atau bahkan negara. Bahkan banyak setiap harinya timbunan- timbunan sampah yang dihasilkan kota- kota besar. Tanpa adanya kepeduliaan terhadap sampah dan  di anggap hal yang tidak penting serta tak dihiraukan.
Padahal adanya pembuangan sampah d sembarang tempat dapat menimbulkan berbagai dampak contohnya bau yang tidak sedap, di hinggapi lalat kemudian mendatangkan wabah penyakit. Kenyataan nya sampah memang merugikan namun jika ada pengolahan secara baik dan benar sampah bisa mendatangkan manfaat. Selain itu juga dapat dijadikan berbagai macam barang kerajinan. Serta pengelolaan sampah yang baik dapat menjadikan lingkungan yang bersih dan tampak sehat.
B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimana cara pengolahan sampah ?
b.      Bagaimana cara memanfaatkan sampah sehingga dapat dijadikan kerajinan ?
c.       Apa saja alat dan bahan dalam pembuatan kerajinan dari sampah ?
d.      Apa manfaat sampah ?

C.     Tujuan Penelitian
a.       Mengetahui cara pengolahan sampah.
b.      Mengetahui cara memanfaatkan sampah sehingga dapat di jadikan kerajinan.
c.       Menambah pengetahuan tentang sampah.
d.      Mengetahui manfaat sampah.
e.       Memberi informasi tentang pentingnya kepedulian terhadap sampah.

BAB. II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian sampah organik dan non organik
Pengertian Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan.
Pengertian Sampah Organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
Pengertian Sampah Non Organik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.

B.     CARA PENGOLAHAN

Alternatif Pengelolaan Sampah
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas utama.
Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.
Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di daur-ulang dan racun dapat menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk mudah didaur-ulang; perlu dirancang ulang agar sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan penghapusan penggunaan.
Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan kondisi setempat agar berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota lainnya. Terutama program-program di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu saja mengikuti pola program yang telah berhasil dilakukan di negara-negara maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik, ekonomi, hukum dan budaya. Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan suatu komponen penting dalam sistem penanganan sampah yang ada saat ini, dan peningkatan kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan sampah di negara berkembang. Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang sampah yang mampu mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan mempekerjakan 40,000 orang.
Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan makanan ternak untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang tidak terkontaminasi, yang juga merupakan kunci ekonomis dari suatu alternatif pemanfaatan sampah. Daur-ulang sampah menciptakan lebih banyak pekerjaan per ton sampah dibandingkan dengan kegiatan lain, dan menghasilkan suatu aliran material yang dapat mensuplai industri.
Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka produk akhirnya adalah kompos (compost).
Setiap bahan organik, bahan-bahan hayati yang telah mati, akan mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Daun-daun yang gugur ke tanah, batang atau ranting yang patah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa makanan, dan lain sebagainya, semuanya akan mengalami proses dekomposisi kemudian hancur menjadi seperti tanah berwarna coklat-kehitaman. Wujudnya semula tidak dikenal lagi. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka produk akhirnya adalah kompos (compost).
Pengomposan didefinisikan sebagai proses biokimiawi yang melibatkan jasad renik sebagai agensia (perantara) yang merombak bahan organik menjadi bahan yang mirip dengan humus. Hasil perombakan tersebut disebut kompos. Kompos biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk dan pembenah tanah.
Kompos dan pengomposan (composting) sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Berbagai sumber mencatat bahwa penggunaan kompos sebagai pupuk telah dimulai sejak 1000 tahun sebelum Nabi Musa. Tercatat juga bahwa pada zaman Kerajaan Babylonia dan kekaisaran China, kompos dan teknologi pengomposan sudah berkembang cukup pesat.
Namun demikian, perkembangan teknologi industri telah menciptakan ketergantungan pertanian terhadap pupuk kimia buatan pabrik sehingga membuat orang melupakan kompos. Padahal kompos memiliki keunggulan-keunggulan lain yang tidak dapat digantikan oleh pupuk kimiawi, yaitu kompos mampu: • Mengurangi kepekatan dan kepadatan tanah sehingga memudahkan perkembangan akar dan kemampuannya dalam penyerapan hara. • Meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air sehingga tanah dapat menyimpan air lebih ama dan mencegah terjadinya kekeringan pada tanah.• Menahan erosi tanah sehingga mengurangi pencucian hara. • Menciptakan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jasad penghuni tanah seperti cacing dan mikroba tanah yang sangat berguna bagi kesuburan tanah.
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area. http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah

C.    Alat dan bahan untuk membuat suatu kerajinan

KERAJINAN SAMPAH PLASTIK

            Masalah sampah menjadi suatu sumber Masalah Yang sangat penting jikalau tidak ada pengelolaan yang baik Dari sebuah instansi, semisal di sebuah madrasah Salah satu parameter madrasah yang baik Adalah Berwawasan lingkungan. Didalamnya tidak terlepas dari Pengelolaan sampahnya. Di madrasah sampah bisa menjadi Media belajar.

Terdapat empat macam sampah:

Sampah organic semisal dedaunan diolah menjadi kompos,

Sampah kertas, terdiri dari kertas bungkus makanan dan HVS ,Bisa diolah menjadi bubur kertas atau kertas daur ulang.

Sampah logam bekas minuman kaleng dikumpulkan ,Dan ini banyak dicari oleh pemulung serta yang terakhir

Sampah plastic yang sebagian besar terdiri dari bungkus dan Botol minuman yang akan kita olah menjadi Sebuah kerajinan yang berupa pot unik.

            Kebanyakan orang merasa bingung tentang pengelolaan sampah plastic. Daripada dibuang sia-sia ternyata ada juga manfaatnya, hitung-hitung untuk mengurangi polusi dan kerusakan alam, mengingat limbah plastik itu tidak bisa hancur jika sudah didalam tanah.
Cara pembuatannya relative gampang, yang penting harus mempunyai sentuhan seni tidak asal main bakar dan bentuk saja.

Alat-alat yang digunakan juga relative sederhana:
kompor kecil, wajan kecil, kayu, kuas, cat kayu (hitam, krom emas).

Cara kerjanya:
Yang pertama meyiapkan pot yang sudah jadi baru kemudian limbah plastic disangrai diatas kompor dengan menggunakan wajan,
Kalau sudah meleleh, maka lelehan tadi ditimpakan atau dilekatkan pada sisi luar pot dengan menggunakan bantuan kayu dan tempelanya terkesan abstrak.


Selanjutnya adalah proses pengecatan
Sebagai cat dasarnya menggunakan cat warna hitam. Pengecatan juga tidak boleh sembarangan harus cat murni tidak boleh dicampur tinner. Jika memakai tinner, cat akan masuk ke pori-pori dan butuh waktu lama untuk kering.
Setelah cat dasar hitam selesai maka dilanjutkan dengan cat selanjutnya yakni cat krom warna emas/tembaga. Ini dimaksudkan supaya terkesan tua dan berumur.
Pot akan terkesan unik seperti terlihat berusia tua karena polesan catnya dan hiasannya terlihat abstrak dan alami. Jadi selesai sudah penanganan limbah plastic yang selama ini merisaukan kita semua..
http://www.eocommunity.com/showthread.php?tid=13242

D.    Manfaat

Berikut ini beberapa manfaat pembuatan kompos menggunakan sampah rumah tangga.
-  Mampu menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah lingkungan.
- Mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan di sekitar tempat  tinggal.
-  Membantu pengelolaan sampah secara dini dan cepat.
- Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir  (TPA).
-  Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
- Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau, selokan macet, banjir, tanah longsor, serta penyakit yang ditularkan oleh serangga dan binatang pengerat.








BAB. III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat berupa padat, cair, dan gas. Sampah juga di bedakan menjadi  dua  jenis yaitu smapah organik dan non organik. Semua mempunyai peranan masing-masing. Namun jika tidak di olah dengan baik sampah dapat mendatangkan masalah atau bencana bagi lingkungan sekitarnya.
 Terkadang orang berfikir bahwa sampah barang tak berguna dan hanya merugikan baik untuk manusia atau lingkungan di sekitarnya. Namun jika ada kesadaran sikap menghargai lingkungan dan sikap peduli terhadap lingkungan, sampah yang tadinya merugikan dapat berubah menjadi sebuah keuntungan atau manfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.


B.      Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan serta kepeduliaan terhadap lingkungan. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.


DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah. Diunduh pada tanggal 23 September 2012
http://www.eocommunity.com/showthread.php?tid=13242. Diunduh tanggal 24 September 2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah “Pentingnya Kepedulian Terhadap sampah”.
Keberhasilan dalam penyusunan makalah ini mengalami beberapa masalah,namun berkat bimbingan,arahan,dan dorongan yang di berikan oleh berbagai pihak kepada penulis. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Wahyono Sapto Nugroho, SPd,selaku guru pengajar yang telah memberi arahan dan motivasi bagi saya atas terselesaikannya makalah ini.
2.      Para guru SMA Negeri 2 Ungaran yang telah mencurahkan ilmu dan memberdayakan kualitas intelektual penulis.
3.      Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan  satu persatu, yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun demi kebaikan  makalah ini sangat penulis harapkan. Meskipun demikian,penulis tetap berharap agar makalah  ini dapat bermanfaat dan bisa memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Ungaran, 30 Sepember 2012,
                                                                                                            Penulis

                                                                                                           PUTRI PRATIWI


DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................  2
BAB I
Pendahuluan
a.      Latar belakang..........................................................................  4
b.      Rumusan Masalah....................................................................  4
c.       Tujuan Penelitian....................................................................... 4         
BAB II
Pembahasan
a.      Pengertian sampah....................................................................  5
b.      Cara pengolahan.......................................................................  6
c.       Alat dan bahan untuk membuat suatu kerajianan...................  9
d.      Manfaat..................................................................................... 11

BAB III
Penutup
a.      Kesimpulan................................................................................  12
b.      Saran..........................................................................................  12
Daftar Pustaka............................................................................................  13






BAB. I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sampah merupakan sesuatu hal yang kerap kali kita dengar, serta banyak menimbulkan masalah  terutama di kota- kota besar atau bahkan negara. Bahkan banyak setiap harinya timbunan- timbunan sampah yang dihasilkan kota- kota besar. Tanpa adanya kepeduliaan terhadap sampah dan  di anggap hal yang tidak penting serta tak dihiraukan.
Padahal adanya pembuangan sampah d sembarang tempat dapat menimbulkan berbagai dampak contohnya bau yang tidak sedap, di hinggapi lalat kemudian mendatangkan wabah penyakit. Kenyataan nya sampah memang merugikan namun jika ada pengolahan secara baik dan benar sampah bisa mendatangkan manfaat. Selain itu juga dapat dijadikan berbagai macam barang kerajinan. Serta pengelolaan sampah yang baik dapat menjadikan lingkungan yang bersih dan tampak sehat.
B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimana cara pengolahan sampah ?
b.      Bagaimana cara memanfaatkan sampah sehingga dapat dijadikan kerajinan ?
c.       Apa saja alat dan bahan dalam pembuatan kerajinan dari sampah ?
d.      Apa manfaat sampah ?

C.     Tujuan Penelitian
a.       Mengetahui cara pengolahan sampah.
b.      Mengetahui cara memanfaatkan sampah sehingga dapat di jadikan kerajinan.
c.       Menambah pengetahuan tentang sampah.
d.      Mengetahui manfaat sampah.
e.       Memberi informasi tentang pentingnya kepedulian terhadap sampah.

BAB. II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian sampah organik dan non organik
Pengertian Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan.
Pengertian Sampah Organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
Pengertian Sampah Non Organik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.

B.     CARA PENGOLAHAN

Alternatif Pengelolaan Sampah
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas utama.
Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.
Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di daur-ulang dan racun dapat menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk mudah didaur-ulang; perlu dirancang ulang agar sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan penghapusan penggunaan.
Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan kondisi setempat agar berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota lainnya. Terutama program-program di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu saja mengikuti pola program yang telah berhasil dilakukan di negara-negara maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik, ekonomi, hukum dan budaya. Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan suatu komponen penting dalam sistem penanganan sampah yang ada saat ini, dan peningkatan kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan sampah di negara berkembang. Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang sampah yang mampu mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan mempekerjakan 40,000 orang.
Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan makanan ternak untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang tidak terkontaminasi, yang juga merupakan kunci ekonomis dari suatu alternatif pemanfaatan sampah. Daur-ulang sampah menciptakan lebih banyak pekerjaan per ton sampah dibandingkan dengan kegiatan lain, dan menghasilkan suatu aliran material yang dapat mensuplai industri.
Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka produk akhirnya adalah kompos (compost).
Setiap bahan organik, bahan-bahan hayati yang telah mati, akan mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Daun-daun yang gugur ke tanah, batang atau ranting yang patah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa makanan, dan lain sebagainya, semuanya akan mengalami proses dekomposisi kemudian hancur menjadi seperti tanah berwarna coklat-kehitaman. Wujudnya semula tidak dikenal lagi. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka produk akhirnya adalah kompos (compost).
Pengomposan didefinisikan sebagai proses biokimiawi yang melibatkan jasad renik sebagai agensia (perantara) yang merombak bahan organik menjadi bahan yang mirip dengan humus. Hasil perombakan tersebut disebut kompos. Kompos biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk dan pembenah tanah.
Kompos dan pengomposan (composting) sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Berbagai sumber mencatat bahwa penggunaan kompos sebagai pupuk telah dimulai sejak 1000 tahun sebelum Nabi Musa. Tercatat juga bahwa pada zaman Kerajaan Babylonia dan kekaisaran China, kompos dan teknologi pengomposan sudah berkembang cukup pesat.
Namun demikian, perkembangan teknologi industri telah menciptakan ketergantungan pertanian terhadap pupuk kimia buatan pabrik sehingga membuat orang melupakan kompos. Padahal kompos memiliki keunggulan-keunggulan lain yang tidak dapat digantikan oleh pupuk kimiawi, yaitu kompos mampu: • Mengurangi kepekatan dan kepadatan tanah sehingga memudahkan perkembangan akar dan kemampuannya dalam penyerapan hara. • Meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air sehingga tanah dapat menyimpan air lebih ama dan mencegah terjadinya kekeringan pada tanah.• Menahan erosi tanah sehingga mengurangi pencucian hara. • Menciptakan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jasad penghuni tanah seperti cacing dan mikroba tanah yang sangat berguna bagi kesuburan tanah.
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area. http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah

C.    Alat dan bahan untuk membuat suatu kerajinan

KERAJINAN SAMPAH PLASTIK

            Masalah sampah menjadi suatu sumber Masalah Yang sangat penting jikalau tidak ada pengelolaan yang baik Dari sebuah instansi, semisal di sebuah madrasah Salah satu parameter madrasah yang baik Adalah Berwawasan lingkungan. Didalamnya tidak terlepas dari Pengelolaan sampahnya. Di madrasah sampah bisa menjadi Media belajar.

Terdapat empat macam sampah:

Sampah organic semisal dedaunan diolah menjadi kompos,

Sampah kertas, terdiri dari kertas bungkus makanan dan HVS ,Bisa diolah menjadi bubur kertas atau kertas daur ulang.

Sampah logam bekas minuman kaleng dikumpulkan ,Dan ini banyak dicari oleh pemulung serta yang terakhir

Sampah plastic yang sebagian besar terdiri dari bungkus dan Botol minuman yang akan kita olah menjadi Sebuah kerajinan yang berupa pot unik.

            Kebanyakan orang merasa bingung tentang pengelolaan sampah plastic. Daripada dibuang sia-sia ternyata ada juga manfaatnya, hitung-hitung untuk mengurangi polusi dan kerusakan alam, mengingat limbah plastik itu tidak bisa hancur jika sudah didalam tanah.
Cara pembuatannya relative gampang, yang penting harus mempunyai sentuhan seni tidak asal main bakar dan bentuk saja.

Alat-alat yang digunakan juga relative sederhana:
kompor kecil, wajan kecil, kayu, kuas, cat kayu (hitam, krom emas).

Cara kerjanya:
Yang pertama meyiapkan pot yang sudah jadi baru kemudian limbah plastic disangrai diatas kompor dengan menggunakan wajan,
Kalau sudah meleleh, maka lelehan tadi ditimpakan atau dilekatkan pada sisi luar pot dengan menggunakan bantuan kayu dan tempelanya terkesan abstrak.


Selanjutnya adalah proses pengecatan
Sebagai cat dasarnya menggunakan cat warna hitam. Pengecatan juga tidak boleh sembarangan harus cat murni tidak boleh dicampur tinner. Jika memakai tinner, cat akan masuk ke pori-pori dan butuh waktu lama untuk kering.
Setelah cat dasar hitam selesai maka dilanjutkan dengan cat selanjutnya yakni cat krom warna emas/tembaga. Ini dimaksudkan supaya terkesan tua dan berumur.
Pot akan terkesan unik seperti terlihat berusia tua karena polesan catnya dan hiasannya terlihat abstrak dan alami. Jadi selesai sudah penanganan limbah plastic yang selama ini merisaukan kita semua..
http://www.eocommunity.com/showthread.php?tid=13242

D.    Manfaat

Berikut ini beberapa manfaat pembuatan kompos menggunakan sampah rumah tangga.
-  Mampu menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah lingkungan.
- Mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan di sekitar tempat  tinggal.
-  Membantu pengelolaan sampah secara dini dan cepat.
- Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir  (TPA).
-  Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
- Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau, selokan macet, banjir, tanah longsor, serta penyakit yang ditularkan oleh serangga dan binatang pengerat.








BAB. III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat berupa padat, cair, dan gas. Sampah juga di bedakan menjadi  dua  jenis yaitu smapah organik dan non organik. Semua mempunyai peranan masing-masing. Namun jika tidak di olah dengan baik sampah dapat mendatangkan masalah atau bencana bagi lingkungan sekitarnya.
 Terkadang orang berfikir bahwa sampah barang tak berguna dan hanya merugikan baik untuk manusia atau lingkungan di sekitarnya. Namun jika ada kesadaran sikap menghargai lingkungan dan sikap peduli terhadap lingkungan, sampah yang tadinya merugikan dapat berubah menjadi sebuah keuntungan atau manfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.


B.      Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan serta kepeduliaan terhadap lingkungan. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.


DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah. Diunduh pada tanggal 23 September 2012
http://www.eocommunity.com/showthread.php?tid=13242. Diunduh tanggal 24 September 2012